Scan barcode
A review by clavishorti
Teka-Teki Terakhir by Annisa Ihsani
adventurous
challenging
emotional
funny
hopeful
informative
inspiring
lighthearted
mysterious
reflective
sad
fast-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
5.0
Di balik pintu rumah putih di Jalan Eddington nomor 112, keluarga Maxwell menyimpan lebih dari sekadar gosip yang menyelimuti mereka. Suara-suara dari mulut tetangga menceritakan kisah penyihir, ilmuwan gila, dan pelarian keluarga ningrat ke Littlewood. Namun, untuk Laura Welman yang berusia dua belas tahun pada tahun 1992, kebenaran yang menanti di seberang ambang pintu lebih misterius daripada yang dia bayangkan. Bagaimana Laura Welman, dengan sedikit pengetahuan tentang tetangganya, akan terlibat dalam spiral peristiwa yang mengubah hidup?
Buku Teka-Teki Terakhir karya Annisa Ihsani membawa pembaca dalam perjalanan yang tak terduga melalui kehidupan Laura Welman, seorang gadis muda yang tanpa sengaja terlibat dalam misteri teka-teki keluarga tetangganya, Maxwell. Tanpa membaca sinopsis, saya langsung terpikat oleh ceritanya, dan wow, pengalaman membaca ini benar-benar menghibur!
Dalam alunan kata-kata Annisa Ihsani, kehangatan dan kegembiraan melebur menjadi satu. Emosi penasaran, kegembiraan, dan bahkan kesedihan mengalir begitu lancar melalui narasi yang santai namun memikat. Laura Welman, sang narator cilik, mengajak kita menyusuri dunia matematika dengan cara yang menakjubkan, membuat angka-angka terdengar seperti lagu yang menyenangkan.
Tak hanya itu, tokoh-tokoh dalam buku ini bukan sekadar karakter, mereka adalah makhluk hidup.Tuan Maxwell yang ketus namun penuh kebaikan, Nyonya Maxwell yang penuh hangat, dan Laura Welman yang selalu haus pengetahuan, semuanya hadir dengan warna kehidupan yang unik. Variasi karakter ini memberikan dimensi baru pada cerita, membangun konektivitas emosional yang tak terlupakan.
Walaupun membahas dunia matematika yang sering dianggap rumit, buku Teka-Teki Terakhir mengambil langkah berani untuk menghadirkan matematika dalam pakaian yang jauh dari kesan berat. Annisa Ihsani memainkan kecerdasannya dengan menyajikan konsep-konsep matematika dalam kemasan yang santai dan mengundang, mengubah setiap rumus menjadi potongan cerita yang menarik.
Buku ini bukan sekadar sumber hiburan; ia adalah undangan untuk kembali menjelajahi dunia matematika dengan semangat baru. Saya, yang telah lama tidak meresapi keindahan angka, menemukan kembali keasyikan dalam setiap halaman. Terima kasih kepada Annisa Ihsani, yang melalui karyanya berhasil menghidupkan kembali semangat saya terhadap matematika.
Buku ini adalah lebih dari sekadar kisah. Ia adalah panggilan untuk menyelami labirin angka dengan gairah baru, seolah-olah matematika sendiri menjadi teman setia dalam perjalanan ini. Saya dengan senang hati merekomendasikan Teka-Teki Terakhir karya Annisa Ihsani kepada siapa pun yang ingin merasakan kehangatan dan inspirasi, terutama bagi para remaja yang mencari petualangan membaca yang membangkitkan semangat.
Buku Teka-Teki Terakhir karya Annisa Ihsani membawa pembaca dalam perjalanan yang tak terduga melalui kehidupan Laura Welman, seorang gadis muda yang tanpa sengaja terlibat dalam misteri teka-teki keluarga tetangganya, Maxwell. Tanpa membaca sinopsis, saya langsung terpikat oleh ceritanya, dan wow, pengalaman membaca ini benar-benar menghibur!
Dalam alunan kata-kata Annisa Ihsani, kehangatan dan kegembiraan melebur menjadi satu. Emosi penasaran, kegembiraan, dan bahkan kesedihan mengalir begitu lancar melalui narasi yang santai namun memikat. Laura Welman, sang narator cilik, mengajak kita menyusuri dunia matematika dengan cara yang menakjubkan, membuat angka-angka terdengar seperti lagu yang menyenangkan.
Tak hanya itu, tokoh-tokoh dalam buku ini bukan sekadar karakter, mereka adalah makhluk hidup.
Walaupun membahas dunia matematika yang sering dianggap rumit, buku Teka-Teki Terakhir mengambil langkah berani untuk menghadirkan matematika dalam pakaian yang jauh dari kesan berat. Annisa Ihsani memainkan kecerdasannya dengan menyajikan konsep-konsep matematika dalam kemasan yang santai dan mengundang, mengubah setiap rumus menjadi potongan cerita yang menarik.
Buku ini bukan sekadar sumber hiburan; ia adalah undangan untuk kembali menjelajahi dunia matematika dengan semangat baru. Saya, yang telah lama tidak meresapi keindahan angka, menemukan kembali keasyikan dalam setiap halaman. Terima kasih kepada Annisa Ihsani, yang melalui karyanya berhasil menghidupkan kembali semangat saya terhadap matematika.
Buku ini adalah lebih dari sekadar kisah. Ia adalah panggilan untuk menyelami labirin angka dengan gairah baru, seolah-olah matematika sendiri menjadi teman setia dalam perjalanan ini. Saya dengan senang hati merekomendasikan Teka-Teki Terakhir karya Annisa Ihsani kepada siapa pun yang ingin merasakan kehangatan dan inspirasi, terutama bagi para remaja yang mencari petualangan membaca yang membangkitkan semangat.