A review by clavishorti
Jalan Tak Ada Ujung by Mochtar Lubis

adventurous challenging dark emotional inspiring reflective sad fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

Menyelami dunia novel ini adalah sebuah pengalaman yang membawa kita kembali ke masa-masa penting dalam sejarah Indonesia, tepatnya pada era 1945 hingga 1950-an. Saat itu, Indonesia baru saja meraih kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, namun masih dihimpit oleh berbagai tantangan, terutama dari Belanda melalui NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang mengejar kekuasaan kembali. Suasana yang penuh ketegangan itu menciptakan latar belakang menarik bagi kisah para pejuang kemerdekaan yang menggetarkan hati.

Dalam cerita yang berlatar belakang sejarah yang begitu penting bagi Indonesia, Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis menjadi perjalanan menarik yang mengajak kita menyelami nuansa perjuangan, cobaan, dan ketegangan di masa lalu. Para karakternya seperti Hazil, pemusik yang mampu mengobarkan semangat kemerdekaan melalui alunan musiknya; Guru Isa, sosok lembut yang menolak kekerasan namun penuh ketakutan; dan Fatimah, istri Guru Isa yang merindukan kasih sayang, membawa kita melintasi jalan hidup mereka dengan segala lika-likunya.

Cerita yang tampak begitu nyata dan terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari, membawa kita merenung pada penderitaan dan kemiskinan yang menghantui negeri ini. Meskipun telah berlalu bertahun-tahun sejak masa itu, kutukan mengerikan dari kemiskinan masih tetap menjadi realitas yang dihadapi oleh banyak orang hingga saat ini.

Jalan Tak Ada Ujung juga dengan lugas menggambarkan bagaimana ketakutan seringkali menjadi penghalang bagi kemajuan, namun juga memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya berdamai dengan diri sendiri dalam menghadapi ketakutan tersebut. Seperti kutipan di dalam novel ini, "Dia telah menguasai dirinya sendiri. Tiada benar dia tidak merasa takut lagi. Tetapi dia telah damai dengan takutnya. Telah belajar bagaimana harus hidup dengan takutnya."

Mochtar Lubis dengan apik menggambarkan suasana yang tegang dan konflik batin yang mendalam dalam novel ini. Sudut pandang yang beralih antara berbagai karakter memberikan kedalaman pada cerita dan menghubungkan benang merah yang mengikat semua cerita ini menjadi satu kesatuan yang menghidupkan alur cerita dengan sempurna.

Meskipun diterbitkan pada tahun 1952, novel ini tetap memiliki daya tarik yang tak terbantahkan. Bahasa dan pilihan kata yang khas dari era tersebut memberikan nuansa autentik yang unik, menarik pembaca untuk menjelajahi suasana masa lampau yang begitu berwarna. Walaupun masih terdapat beberapa kesalahan pengetikan, hal tersebut mungkin disebabkan oleh keterbatasan teknologi pada masa penerbitan naskah asli cerita. Pada masa lampau, mesin ketik belum sehebat teknologi saat ini, sehingga perbaikan kesalahan pengetikan menjadi sulit dilakukan secara instan. Faktor ini seolah mengingatkan kita tentang tantangan dan keterbatasan yang dihadapi oleh para penulis dan penerbit pada masa lampau.

Dengan demikian, Jalan Tak Ada Ujung adalah sebuah novel yang mampu memberikan gambaran mendalam tentang perjuangan dan semangat kemerdekaan Indonesia, sambil memperlihatkan keindahan dan kerentanan manusia dalam menghadapi ketakutan dan keterbatasan. Novel ini berhasil menciptakan kesan yang tak terlupakan, menarik pembaca ke dalam kisah yang menggugah emosi dan pemikiran.

Expand filter menu Content Warnings