Scan barcode
A review by clavishorti
Pasien by Naomi Midori
adventurous
challenging
dark
emotional
mysterious
sad
tense
fast-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.0
Pagi itu, berita mengejutkan mencuat di halaman koran, mengisahkan tragedi yang mengguncang. Enam anggota keluarga pemilik sebuah toko bangunan ditemukan tewas mengenaskan di kediaman mereka. Polisi menduga perebutan harta warisan menjadi bara yang membakar persaudaraan, menyebabkan mereka saling menghabisi. Namun, di balik skenario yang tampak masuk akal, terselip kejanggalan yang belum terungkap.
Apa sebenarnya yang terjadi pada hari nahas itu?
Apa sebenarnya yang terjadi pada hari nahas itu?
Pasien, sebuah karya dari Naomi Midori, telah lama menarik perhatian saya. Meski hanya setebal sekitar 100 halaman, buku ini digadang-gadang mampu menyisakan rasa tak nyaman yang menggantung di benak pembaca hingga lembar terakhir. Dorongan rasa ingin tahu akhirnya membuat saya memutuskan untuk menyelami dunia kecil ini, yang ternyata menyimpan lebih banyak dari sekadar lembaran kata-kata sederhana.
Bahasa yang digunakan Naomi Midori mengalir dengan kesederhanaan yang hampir menipu. Tak ada metafora yang berlebihan atau permainan kata yang mencolok, namun justru itulah yang membuat narasinya terasa begitu dekat, bahkan mengusik. Di setiap kalimatnya, ada sesuatu yang samar. Alurnya dirajut perlahan, tak tergesa-gesa, seolah membiarkan kita merasakan setiap detak ketegangan yang meningkat dengan sabar. Hal inilah yang membuat rasa penasaran saya terus terjaga, meski pada saat yang sama, saya merasakan ada sesuatu yang menunggu untuk diungkap.
Namun, di tengah keindahan sederhana itu, saya tak bisa mengabaikan kekosongan-kekosongan yang terasa mengganjal. Ada celah di antara karakter dan plot yang seolah menunggu untuk lebih digali. Beberapa momen dalam cerita tampak seperti benang yang tidak teranyam dengan sempurna, meninggalkan ruang hampa yang tak sepenuhnya terisi. Kendati demikian, Naomi Midori dengan cerdas menutupnya dengan akhir yang tak terduga, sebuah kejutan yang merombak harapan saya sebagai pembaca. Akhir ini tiba-tiba menghancurkan segala dugaan yang sudah terbangun di kepala, dan meskipun saya masih mendambakan kedalaman lebih, saya tak bisa menyangkal bahwa cerita ini berhasil meninggalkan jejak yang sulit dihapus.
Hal yang paling memikat, saya merasa Naomi Midori bermain dengan konsep tujuh dosa mematikan manusia: nafsu, kerakusan, keserakahan, kemalasan, kemarahan, iri hati, dan kesombongan. Melalui para karakternya, kita disodorkan refleksi yang tajam tentang keburukan-keburukan yang bisa bersembunyi di balik wajah manusia. Dalam kesederhanaan kisah ini, ada cermin yang memperlihatkan sisi-sisi gelap yang kita mungkin enggan akui, namun tak bisa kita abaikan. Pada akhirnya, Pasien milik Naomi Midori adalah karya yang, meskipun kecil dan sederhana, memiliki daya tarik tersendiri. Bagi mereka yang mencari bacaan ringan dengan kompleksitas yang terpendam, buku ini adalah pilihan tepat.
Graphic: Animal cruelty, Gore, Incest, Blood, Murder, and Sexual harassment
Moderate: Mental illness
Minor: Bullying