Scan barcode
A review by clavishorti
Mengapa Tuhan Menciptakan Kucing Hitam? by Sasti Gotama
adventurous
challenging
dark
emotional
mysterious
reflective
sad
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? It's complicated
5.0
Dalam buku Mengapa Tuhan Menciptakan Kucing Hitam? karya Sasti Gotama, kita tak sekadar membalik setiap lembar, melainkan merajut benang-benang cerita yang memeluk jiwa. Dengan kepiawaian pena, sang penulis melukis panorama kehidupan dalam delapan belas cerita pendek yang bukan sekadar mengundang, tetapi juga membangkitkan semangat kita.
Setiap halaman di buku ini memancarkan ketajaman wawasan, di mana setiap cerita pendek memberikan jendela ke dalam kompleksitas kehidupan manusia. Sasti Gotama, dengan keberaniannya, menggali lapisan kehidupan, merentangkan dari konflik personal yang menggigit, hingga cerita-cerita rumah tangga yang menantang. Namun, daya tarik cerita mencapai puncaknya saat sang penulis menjejak ranah kontroversial, seperti perselingkuhan, konflik SARA, dan menelusuri perjuangan menuju kesetaraan gender.
Dengan hanya 144 halaman, buku ini mampu menghanyutkan kita dalam cerita-cerita padat, yang menggugah emosi dan menyelami kedalaman, menjadikannya sebongkah permata yang menambah kedalaman pemahaman kita terhadap dunia yang rumit ini. Tanpa menunggu lama, mari kita mengembara bersama melalui tiap sudut dari delapan belas cerita pendek, merasakan nuansa dan merangkai makna di setiap jerat kata yang digarap oleh tangan Sasti Gotama.
Cerita Pendek Pertama: Menunggu Marduk Datang
Dalam keheningan, Ishtar menunggu kehadiran Marduk. Namun, di balik keintiman cinta yang tercipta, tersembunyi misteri yang tak terduga. Cemburu dan barang-barang yang menghilang tanpa jejak, Ishtar menemukan dirinya terjerat dalam alam pikiran yang semakin membingungkan. Apakah Marduk benar-benar datang, atau apakah kehidupan yang ia percayai hanyalah bayangan dari kenangan yang pudar?
Cerita Pendek Kedua: Kala Hara Menyatakan Cinta
Dalam pencarian Hara akan arti sejati kehidupan, keheningan pernikahan membawanya pada pertemuan yang tak terduga. Namun, apa yang dimulai sebagai cerita kesepian yang umum, memperkenalkan sosok misterius yang dapat mengisi kekosongan dalam hati Hara. Antara cerita kehilangan dan keinginan untuk ditemukan, dapatkah Hara menemukan kehangatan cinta yang sejati?
Cerita Pendek Ketiga: Mengapa Tuhan Menciptakan Kucing Hitam?
Cinta Han dan Eren mengalami ujian tak terduga, terperangkap dalam gelombang tragedi yang mendera. Namun, dalam keheningan penuh pertanyaan, muncul sesuatu yang tak terduga: Mengapa Tuhan menciptakan kucing hitam? Dalam rahasia ini, yang tersembunyi di balik kerusuhan dan kehilangan, kita menyaksikan munculnya suatu keajaiban. Cerita ini menjadi alur yang menggetarkan makna harapan dan keberanian, di mana cerita Timun Mas bukan hanya simbol, melainkan kunci rahasia untuk memahami keterkaitan antara kehidupan dan nasib yang begitu misterius.
Cerita Pendek Keempat: Paranoia
Dalam perjalanan konferensi dokter gigi se-Asia, seorang dokter gigi terjebak dalam labirin paranoia di Myanmar. Di antara imigrasi yang membingungkan, simbol agama yang disalahartikan, dan rahasia tersembunyi, cerita ini menyelidiki ketidakpastian identitas dan kepercayaan. Apakah simbol agama selalu mencerminkan kebaikan?
Cerita Pendek Kelima: Segala Sesuatu yang Tak Pernah Terjadi
Cinta yang menghantui Lakshita, membawanya melewati ritus pemakaman dan kegelapan pernikahan. Dalam alur misteri yang berkembang, rahasia gelap terungkap, memperlihatkan bahwa tak semua yang terjadi adalah seperti yang terlihat. Apakah perpisahan adalah jawaban yang sebenarnya?
Cerita Pendek Keenam: Rahasia Keempat
Sebuah keluarga yang terbungkus rahasia. Menjelang pernikahan, tabir keluarga terbuka, mengungkapkan kompleksitas hubungan yang penuh intrik. Dalam dunia yang penuh dengan kepalsuan, satu rahasia mungkin belum cukup. Apakah segala sesuatunya selalu seperti yang terlihat?
Cerita Pendek Ketujuh: Prosesi Kematian yang Sempurna
Kehidupan keluarga yang tampak begitu sempurna dan berkelas menyimpan rahasia kelam yang tersembunyi di balik tirai kemewahan. Di tengah prosesi kematian yang diatur sedemikian rapi, terdapat ketidakharmonisan yang merayap ke permukaan. Bisakah kita menilai sebuah kehidupan dari prosesi kematian yang terlihat begitu sempurna?
Cerita Pendek Kedelapan: Pembersih Jejak Kematian
Senyuman yang terpancar dari wajah Hujan adalah tirai tipis yang menyembunyikan derita yang mendalam. Norman, pembersih jejak kematian profesional, menemukan bahwa di balik kebahagiaan yang terlihat selama hidup, Hujan menyimpan penderitaan yang tak terduga. Bagaimana kita bisa memahami beban yang dibawa oleh setiap senyuman?
Cerita Pendek Kesembilan: Tarian Kematian Ngengat
Alur cerita yang kompleks menyajikan sebuah narasi penuh intrik keluarga. Katya, dipaksa hidup dalam ketidakadilan, merencanakan pembalasan dendam yang meruncing pada sebuah kutipan: “Mata dibalas mata, tangan dibalas tangan, nyawa dibalas nyawa.” Namun, dalam gelapnya cerita ini, balas dendam membawa akibat yang tak terduga dan tragis. Bagaimana rahasia kelam keluarga dapat meruntuhkan seluruh kehidupan?
Cerita Pendek Kesepuluh: Pukul Sembilan hingga Lima Petang
Cinta membara antara seorang dokter hewan dan pemilik toko bunga terungkap. Di tengah kehangatan cerita romantis mereka, sebuah keputusan tegas dilemparkan, mengakhiri hubungan yang penuh tantangan. Bagaimana cinta yang panas ini merajut takdir mereka berdua?
Cerita Pendek Kesebelas: Ibu, Apa Kabarmu Hari Ini?
Di bawah bayang-bayang kekerasan sejarah tahun 1965, Ningsih terdampar dalam pusaran tragedi yang merubah takdir keluarganya selamanya. Penculikan ibunya menjadi pintu gerbang bagi cerita kelam dan rahasia yang terpendam. Di antara ketidakpastian dan kerumitan hidup, bisakah Ningsih menemukan jawaban terhadap pertanyaan yang menyiksa, “Ibu, apa kabarmu hari ini?”
Cerita Pendek Kedua Belas: Tawa Luisa
Dalam sorotan hidup Luisa, seorang wanita tegar dengan sarat tawa, terbongkarlah rahasia yang tak pernah diduga. Di balik setiap riuh tawa Luisa, tersimpan luka yang tak pernah terungkap. Adakah ruang bagi kebahagiaan sejati Luisa?
Cerita Pendek Ketiga Belas: Sebuah Usaha Menulis Cerita
Alina Karina, seorang penulis di dunia kepenulisan yang keras, menghadapi penolakan dan kenyataan pahit. Dalam perjuangannya, ia bahkan terpaksa menjajakan tubuhnya untuk bertahan hidup. Di antara mimpi dan kenyataan, bagaimana Alina menemukan arti sejati dari keberanian dan kebahagiaan?
Cerita Pendek Keempat Belas: Duduk dan Dengarkan Ibu
Dalam cerita ini, Mahesa, adik yang terjebak antara cinta keluarga dan impian pribadi, menghadapi pilihan sulit. Kehidupannya yang terombang-ambing antara kasih sayang ibu dan panggilan jiwa menjadi konflik emosional yang mencekam. Dalam intrik plot dan karakter-karakter yang kompleks, apa arti sebenarnya dari pengorbanan dan keluarga?
Cerita Pendek Kelima Belas: Hantu-Hantu Pembual
Dalam keceriaan dongeng, Hana, sosok pendongeng misterius, dengan lantang mengakui bahwa seringkali hantu-hantu merasuki dirinya, menjadi narator langsung ceritanya. Seorang penulis cerita anak-anak, terpikat oleh daya tarik tak terduga dalam kekuatan naratif Hana, memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut. Ketika keduanya bertemu untuk makan malam, rahasia besar terkuak melalui cerita tragis yang disajikan Hana mengenai Pieter de Houtman. Sebuah pengungkapan yang tak terduga dan memilukan yang bisa mengubah segalanya. Apakah mereka dapat menghadapi kebenaran yang terungkap?
Cerita Pendek Keenam Belas: Hikayat Pengelana dan Bualan Tak Masuk Akal
Andung Manih mengisahkan hikayat keluarganya kepada sang anak, bahwa pengelana pernah memberikan sebuah ramalan yang mendorong keluarga untuk menjauhi laut, menyebabkan perubahan dari nelayan menjadi peladang. Di tengah bualan tak masuk akal dan ketidakpastian, sang anak harus memilih antara mendengarkan nasihat ibunya atau menghadapi kebenaran yang mungkin akan mengubah hidupnya selamanya. Apakah ia akan mempertahankan nilai-nilai keluarga atau meraih takdirnya sendiri?
Cerita Pendek Ketujuh Belas: Semusim
Dalam alunan cerita cinta yang membara, sepasang anak Adam dan Hawa disuguhkan dengan rencana yang sudah diatur rapi untuk bersama. Namun, bayang-bayang misteri takdir menjelma sebagai pengiring setia hubungan mereka. Ketika kelihatannya segalanya terpapar dalam kesempurnaan, sebuah pertanyaan mendasar merayap ke permukaan: Apakah takdir akan merestui cinta mereka, memungkinkan impian indah itu menjadi kenyataan, ataukah takdir dengan diam-diam menghancurkan segalanya?
Cerita Pendek kedelapan Belas: Apa Yang Paul McCartney Bisikkan di Telinga Janitra?
Janitra muncul sebagai sosok misterius dengan keunikan yang menarik. Di balik senyumannya yang tenang, terdapat lapisan rahasia yang mendalam, menciptakan semacam semesta tersembunyi yang tak terduga. Seolah menyimpan puzzle-puzzle kehidupan yang terlipat rapi, Janitra membawa kita dalam perjalanan yang tak terduga. Di momen yang penuh misteri, Paul McCartney muncul sebagai elemen kunci yang memperumit cerita. Apa Yang Paul McCartney Bisikkan di Telinga Janitra?
Sasti Gotama, dengan kepiawaian dalam gaya penulisannya, menciptakan buku Mengapa Tuhan Menciptakan Kucing Hitam? sebagai perjalanan mengasyikkan melalui dunia cerita pendek yang dipenuhi dengan kejutan dan nuansa yang tak terduga. Dari halaman pertama, saya langsung terpikat oleh pesona setiap cerita pendeknya, dan keindahan naratifnya menjauhkan momen kebosanan dari pengalaman membaca saya. Keantusiasan saya terus memuncak seiring perjalanan saya menyelami kedelapan belas cerita yang dihubungkan begitu apik oleh penulis.
Keunggulan buku ini sungguh terlihat jelas ketika kita menjelajahi kedalaman latar setiap cerita pendeknya. Sasti Gotama tidak hanya pandai dalam menyusun kata-kata, tetapi juga mahir dalam membangun dunia fiksi yang begitu nyata dan mengundang pembaca untuk merasakan setiap nuansa. Elemen-elemen kecil seperti pepohonan dan bunga-bungaan tidak hanya menjadi hiasan, melainkan bagian integral dari cerita yang menciptakan atmosfer unik di setiap penggambaran.
Selain itu, kepiawaian penulis dalam mengeksplorasi nuansa sosial dan budaya memberikan dimensi tambahan yang membuat cerita-ceritanya menjadi lebih dalam dan memikat. Melalui cerita-ceritanya, Sasti Gotama mampu membawa pembaca berkeliling, tidak hanya fisik tetapi juga secara emosional, sehingga kita seolah-olah terlibat langsung dalam kehidupan karakter-karakternya.
Detail latar yang disajikan dengan cermat membuka pintu dunia yang lebih luas, dan ini merupakan salah satu aspek yang membuat buku ini begitu istimewa. Saya merasa seperti mengunjungi tempat-tempat tersebut secara langsung, seakan-akan membiarkan imajinasi saya menyatu dengan realitas yang digambarkan oleh penulis. Ini adalah pengalaman membaca yang lebih dari sekadar menyimak kata-kata, melainkan sebuah perjalanan yang menggetarkan dan mendalam.
Penokohan karakter di setiap cerita buku ini sungguh mengagumkan, mampu menghadirkan karakter-karakter yang tak hanya terasa hidup tetapi juga autentik. Setiap tokoh memiliki dimensi yang kompleks, membuat pembaca dapat merasakan konflik internal dan perubahan yang dialami oleh setiap karakter. Penggunaan sudut pandang yang berbeda-beda dan unik dalam setiap cerita menjadi salah satu keunggulan buku ini. Sasti Gotama berhasil memanfaatkan variasi sudut pandang untuk memberikan perspektif yang berbeda pada setiap cerita, menambah kekayaan naratif dan memperdalam pengalaman membaca.
Meskipun buku ini memiliki kekurangan, seperti kesalahan penulisan di halaman 66 yang seharusnya kata “hujan” ditulis dengan huruf kapital, namun kelemahan tersebut terasa kecil jika dibandingkan dengan keunggulan dan keindahan keseluruhan karya. Meskipun demikian, harapan saya adalah agar penulisan seperti ini dapat diperbaiki guna meningkatkan kelancaran perjalanan membaca bagi pembaca yang membutuhkan konsistensi dalam detail penulisan.
Dalam perjalanan menyelami keindahan buku Mengapa Tuhan Menciptakan Kucing Hitam?, cerita pendek “Sebuah Usaha Menulis Cerita” menonjol sebagai salah satu puncak cerita kesukaan saya. Terikat oleh sudut pandang yang unik dan kejutan yang mengejutkan, cerita ini memberikan dimensi baru dalam pengalaman membaca saya. Dari awal hingga akhir, penulis dengan cermat membangun suasana yang memikat dan menawarkan alur cerita yang memanjakan pikiran.
Penggambaran kehidupan Alina Karina sebagai seorang orang tua tunggal yang bekerja keras dalam dunia kepenulisan, dengan segala kesulitannya, memberikan sentuhan realisme yang kaya makna. Lebih jauh lagi, melalui kekayaan detail dan karakter-karakter yang kuat, “Sebuah Usaha Menulis Cerita” menyampaikan pesan bahwa kehidupan sering kali penuh tantangan, terutama di dunia kepenulisan. Alina Karina sebagai tokoh utama membawa kita menyelami kehidupannya yang kompleks, terjebak antara impian dan kenyataan.
Dengan segala kompleksitas dan kedalaman yang disajikan, buku ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga suatu pengalaman pembacaan yang menggugah dan memikat. Oleh karena itu, dengan semangat yang membara, saya dengan tulus merekomendasikan buku ini kepada semua pembaca yang menghargai karya sastra yang mampu menyentuh hati dan pikiran. Dalam Mengapa Tuhan Menciptakan Kucing Hitam?, Sasti Gotama berhasil menciptakan karya yang tak hanya mendalam tetapi juga memperkaya jiwa pembacanya, membuktikan kualitasnya sebagai seorang penulis yang luar biasa.
Graphic: Animal death, Infidelity, Misogyny, and Dementia
Moderate: Emotional abuse, Physical abuse, Rape, Violence, Suicide attempt, and Murder